Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com

Kelenjar bartholin adalah dua kelenjar kecil berbentuk kacang yang terletak di setiap sisi lubang vagina berfungsi mengeluarkan cairan untuk melumasi vagina. Jika kelenjar ini tersumbat, maka cairan bisa terperangkap dan menyebabkan kista terbentuk. Jika bakteri memasuki kista, maka abses bartholin akan berkembang. Abses bartholin bisa sangat menyakitkan. Namun, biasanya hanya terjadi di satu sisi vagina pada satu waktu.

Ukuran abses bartholin bervariasi, mulai dari sangat kecil hingga berdiameter lebih dari satu inci. Dilansir Medical News Today, 1 dari setiap 50 wanita akan mengalami kista atau abses bartholin pada suatu waktu. Wanita usia subur merupakan populasi yang paling terpengaruh, terutama yang berusia 20-an. 

Dirangkum dari Healthline dan Medical News Today, berikut deretan fakta medis seputar abses bartholin yang perlu kamu ketahui.

1. Apa penyebabnya?

Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com ilustrasi abses bartholin (practo.com)

Abses bartholin biasanya terjadi saat bakteri, seperti Escherichia coli (E.coli), memasuki kista di salah satu kelenjar. Sebuah studi yang dilakukan pada 219 wanita dengan abses bartholin memaparkan fakta bahwa 43,7% dari abses disebabkan oleh E.coli. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hampir 8% partisipan mempunyai lebih dari satu jenis bakteri. Spesies bakteri lain yang berperan dalam perkembangan abses bartholin yaitu meliputi:

  • Brucella melitensis,
  • Hipermukoviskos,
  • Klebsiella varicola,
  • Neisseria sicca,
  • Pasteurella bettii,
  • Pseudomonas aeruginosa,
  • Salmonella panama,
  • Stafilokokus aureus,
  • Spesies streptokokus

Dalam kasus yang jarang, infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia dan gonore, juga ikut bertanggung jawab dalam perkembangan abses bartholin.

2. Apa saja gejalanya?

Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com ilustrasi wanita dengan abses Bartholin (everymum.ie)b

Dilansir Healthline, abses bartholin biasanya menyebabkan benjolan terbentuk di bawah kulit di satu sisi vagina. Abses bartholin akan sering mengakibatkan timbulnya rasa sakit selama aktivitas apapun, yang memberi tekanan pada area tersebut. Misalnya seperti berjalan, duduk, atau melakukan hubungan seksual.

Selain itu, demam kemungkinan juga bisa menyertai abses. Area abses kemungkinan akan menjadi merah, bengkak, dan hangat ketika disentuh.

Baca Juga: Gak Sekadar Keren, Ini 5 Manfaat Bermain Alat Musik Bagi Kesehatan

3. Komplikasi apa yang bisa ditimbulkannya?

Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com ilustrasi dirawat di rumah sakit (healthline)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Komplikasi dan gejala darurat bisa muncul jika abses bartholin tidak diobati. Infeksi bisa menyebar ke organ lain di tubuh penderitanya dan bisa memasuki aliran darah.

Kondisi ini disebut septikemia. Kondisi ini berbahaya karena infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh penderitanya.

 

4. Bagaimana cara dokter mendiagnosisnya?

Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com ilustrasi konsultasi ke dokter (ptwfl.com)

Untuk menentukan apakah pasiennya memiliki abses bartholin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada benjolan di dalam vagina yang dapat mengindikasikan abses.

Dokter juga bisa mengambil sampel dari daerah tersebut untuk memeriksa adanya penyakit menular seksual (PMS). PMS perlu diobati bersama dengan abses.

Jika pasien berusia di atas 40 tahun atau telah mengalami menopause, maka dokter kemungkinan akan melakukan biopsi pada massa yang ditemukan di vagina untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi potensial lainnya. Dalam kasus yang jarang terjadi, abses bartholin bisa mengindikasikan kanker.

5. Bagaimana pengobatannya?

Kenali 5 Fakta Abses Bartholin Bagi Wanita - IDNTimes.com ilustrasi operasi (sciencenordic.com)

Sebagian besar kasus abses bartholin membutuhkan pengeringan. Jika abses berkembang lagi, dokter bisa merekomendasikan marsupialisasi. Sedangkan pada kasus yang jarang terjadi, ahli bedah bisa mengangkat kelenjar. Macam pengobatan abses bartholin antara lain: drainase bedah, marsupialisasi, pengangkatan kelenjar, dan pemberian antibiotik.

Pengobatan rumahan bisa meredakan gejala abses Bartholin, namun biasanya tidak menyembuhkan kondisi tersebut. Perawatan rumah berikut bisa mengurangi rasa sakit dan pembengkakan dalam jangka pendek antara lain: mandi duduk, perawatan topikal dengan minyak pohon teh atau dengan cuka sari apel, dan obat pereda nyeri. 

Apabila demam menyertai penderita abses bartholin, beberapa pengobatan rumahan ringan ini bisa dilakukan seperti: minum banyak cairan, minum ibuprofen atau parasetamol, dan mengompres dahi dengan air dingin. Apabila demam berlanjut setelah tiga hari disarankan untuk segera menghubungi dokter.

Itulah deretan fakta medis seputar abses bartholin. Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat kondisi ini didiagnosis dan mendapat perawatan yang tepat maka semakin cepat juga masa pemulihannya.

Baca Juga: 10 Makanan Enak dan Sehat untuk Penderita Covid-19, Bikin Cepat Pulih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

IDN Times IDN Popmama GGWP IDN Soundscape IDN Creator Network FYI Indonesia Millennial Summit Icon Itunes