Teori lain di balik rambut kemaluan berkaitan dengan sinyal feromon. Menurut Dr. Twogood, zat kimia ini dikeluarkan dari rambut dan kelenjar keringat yang dapat membantu menarik atau merangsang pasangan. Rambut kemaluan juga membantu mengurangi gesekan saat berhubungan seks, yang mungkin terjadi selama kontak antara kulit dan kulit.
Bagi beberapa perempuan, rambut tersebut cukup menggangu secara estetik dan akhirnya dicukur habis. Menghilangkannya tak selalu menimbulkan masalah kesehatan, tapi memang bisa memunculkan beberapa risiko.
Antara lain dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam, yang berujung pada iritasi, perubahan warna, dan luka. Mencukur rambut kemaluan boleh saja dilakukan, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat dan merawatnya setelah melakukan pencukuran. Pasalnya beberapa orang mengalami iritasi cukup parah setelah bulu dicukur habis.
Setelah dicukur, aplikasikan krim lembut untuk mencegah iritasi. Gunakan juga pakaian dalam berbahan lembut dan hindari mengenakan celana yang super ketat.
Laporan Angela Irena Mihardja
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER