Bunda pernah mendengar istilah hamil anggur? Kehamilan dalam kondisi yang tidak wajar ini disebut juga sebagai kehamilan mola (Mola hidatidosa).
Hamil anggur ini merupakan salah satu kondisi kehamilan abnormal yang perlu diwaspadai. Hal tersebut dikarenakan kondisi kantung janin tidak terbentuk dengan benar saat di dalam rahim. Sehingga mengakibatkan janin tidak berkembang.
Pengertian dari Hamil Anggur
Berdasarkan American Pregnancy, hamil anggur adalah jenis kelainan plasenta yang disebabkan oleh masalah genetik saat sel telur bertemu dengan sperma saat pembuahan. Akibatnya terjadi pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam rahim.
Terdapat dua jenis kehamilan anggur yaitu hamil anggur komplet dan hamil anggur parsial. Hamil anggur komplet ini dapat terjadi apabila jaringan plasenta tidak normal dan membengkak. Bahkan seperti kista berisi cairan dan tidak membentuk jaringan janin.
Sedangkan hamil anggur parsial ini terdapat jaringan plasenta normal bersamaan dengan jaringan plasenta secara abnormal. Biasanya jenis hamil ini menyebabkan keguguran pada awal kehamilan.
Gejala dari Hamil Anggur
Pada awalnya hamil anggur ini akan terasa seperti kehamilan normal, maka dari itu Bunda juga wajib mengetahui gejala hamil anggur yaitu :
- Merasakan mual maupun muntah yang parah
- Mengalami tekanan atau nyeri pada panggul
- Pendarahan pada vagina selama trimester pertama dengan warna cokelat tua hingga merah cerah.
- Kista yang mirip anggur saat keluar melalui vagina.
- Mengalami tekanan darah tinggi (preeklampsia dini)
- Tidak adanya deteksi denyut jantung dan gerakan pada janin
- Dapat mengembangkan komplikasi langka seperti tiroid
- Mengalami anemia
- Meningkatnya kadar hCG
- Biasanya memiliki ciri fisik yaitu rahim terlalu besar, lantaran pertumbuhan rahim yang lebih cepat
Penyebab Hamil Anggur
Terdapat beberapa penyebab hamil anggur ini bisa terjadi, di antaranya kelainan genetik pada saat pembuahan terjadi. Selain itu sel telur yang dibuahi secara tidak normal.
Pada kehamilan anggur komplet ini sel telur tidak membawa materi genetik, sedangkan sperma membawa dua materi genetik sekaligus. Akibatnya semua materi genetik hanya akan berasal dari pihak ayah.
Sedangkan hamil anggur parsial, kromosom ibu tetap ada tetapi ayah menyediakan dua set kromosom, sehingga embrio memiliki 69 kromosom. Hal ini akan terjadi ketika dua sperma membuahi sel telur, yang akan menghasilkan salinan tambahan materi genetik dari ayah.
Faktor Risiko
Hamil anggur ini ternyata juga dapat meningkatkan beberapa risiko, di antaranya yaitu :
- Pernah Keguguran karena ternyata hal ini dapat meningkatkan risiko hamil anggur
- Etnisitas di mana nenurut beberapa laporan hamil anggur ini terjadi dua kali lebih sering pada perempuan Asia
- Pernah mengalami hamil anggur sebelumnya. Hal ini ternyata juga dapat meningkatkan risiko kejadian terulang.
- Usia mengingat penelitian menyebut hamil anggur lebih sering terjadi pada perempuan berusia di bawah 20 tahun maupun di atas 35 tahun. (PK)
Simak juga video berikut mengenai syarat melahirkan normal ala Bidan Novel.
(ziz/ziz)
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER