KOMPAS.com - Penyakit hepatitis adalah penyakit radang pada hati atau liver. Radang pada liver bisa berbahaya dan mempengaruhi fungsi hati.
Hati adalah organ tubuh yang terletak di perut kanan sebelah atas. Organ ini memiliki berbagai fungsi vital di dalam tubuh manusia. Berikut adalah fungsi hati untuk tubuh:
- Menyaring toksin dari dalam tubuh
- Memproduksi bilirubin dan hormon
- Memecah karbohidrat, lemak, dan protein
- Mengaktivasi enzim tubuh
- Menyimpan glikogen (gula), mineral, dan vitamin
- Tempat sintesis protein
Baca juga: Ahli: Curcumin Bantu Jaga Fungsi Hati Saat Terjangkit Hepatitis
Penyakit hepatitis disebabkan oleh infeksi virus dan diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Secara umum, gejala yang ditimbulkan oleh hepatitis hampir sama, yaitu demam, mual dan muntah, nyeri pada bagian perut, urine gelap, dan kekuningan pada kulit dan mata.
Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut penjelasan dan perbedaan masing-masing tipe hepatitis.
Hepatitis A adalah infeksi liver akut yang disebabkan virus hepatitis A. Penyakit ini menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi hepatitis A.
Gejala yang ditimbulkan penyakit ini bervariasi dari gejala ringan hingga berat. Namun, setelah sembuh dari infeksi ini, pasien akan memiliki imun yang baik terhadap penyakit ini.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Hepatitis A bisa dicegah dengan menjaga kebersihan air dan makanan, meningkatkan sanitasi, rajin mencuci tangan, serta mendapatkan vaksin hepatitis A.
Baca juga: Hepatitis Picu 1 Juta Kematian Tiap Tahun, Ini yang Terjadi di Hati
Berbeda dengan tipe sebelumnya, tipe B ini menular melalui kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, dan semen yang terinfeksi virus hepatitis B.
Selain itu, penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menular dari ibu yang melahirkan ke bayinya. Itu sebabnya bayi yang baru lahir direkomendasikan mendapatkan vaksin hepatitis B.
Tipe ini bisa terjadi akut dan kronis. Tipe ini lebih mengancam jiwa dibandingkan tipe sebelumnya. Pada pasien kronis, kondisi ini bisa memicu kematian akibat sirosis hepatik dan kanker hati.
Sama seperti hepatitis B, hepatitis C ditularkan melalui kontak cairan tubuh seperti hubungan seksual dan penyalahgunaan jarum suntik yang terinfeksi virus hepatitis C. Penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya kanker hati.
Penyakit ini bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat antivirus. Namun, seringkali orang tidak menyadari jika ia menderita penyakit ini karena pada infeksi awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah hepatitis C.
Sekitar 30 persen pasien akan sembuh sendiri dalam waktu 6 bulan tanpa perawatan khusus. Sedangkan sisanya sekitar 70 persen akan mengalami infeksi hepatitis C kronis. Pada pasien kronis, risiko mengalami sirosis hepatik adalah sekitar 15 sampai 30 persen.
Baca juga: Kenali Gejala Hepatitis A yang Dapat Menyerang Anak-anak
Tipe ini merupakan penyakit hati yang serius. Penyakit ini menular melalui darah yang terinfeksi virus hepatitis D. Namun, virus ini hanya bisa terjadi jika pasien terinfeksi virus hepatitis B. Tanpa virus hepatitis B, virus hepatitis D tidak bisa bereplikasi.
Hepatitis D menyerang 5 persen pasien dengan infeksi hepatitis B. Namun, infeksi penyakit ini terus menurun karena keberhasilan vaksin hepatitis B di berbagai negara.
Hepatitis E adalah penyakit yang ditularkan melalui air. Biasanya penyakit ini banyak menyerang di daerah dengan sanitasi buruk. Virus ini menular dari makanan dan air yang terinfeksi feses yang terinfeksi.
Sekarang Anda sudah tahu perbedaan tipe penyakit hepatitis. Selalu jaga sanitasi dan sehat selalu, ya.

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER